16/11/11

Orangutan yang Hampir Punah Terbantai 750 ekor dalam Setahun

"Kami menggunakan metode ilmiah yang kuat untuk menilai dimensi sosial konservasi orangutan."

Penduduk desa yang tinggal di sisi Kalimantan Indonesia membunuh setidaknya 750 orangutan dalam setahun, sebagian untuk melindungi lahan pertanian dan yang lainnya untuk dimakan, demikian yang ditunjukkan dalam survei terbaru.
Praktek semacam ini, yang belum pernah diukur sebelumnya, sekarang diyakini menjadi ancaman yang lebih serius terhadap keberadaan kera merah daripada yang diperkirakan sebelumnya, lapor Erik Meijaard, penulis utama laporan yang muncul dalam jurnal PLoSOne.
Indonesia – rumah bagi 90 persen orangutan yang tersisa di alam – diselimuti hutan tropis yang lebat kurang dari 50 tahun yang lalu, namun setengah pepohonnya telah tersapu bersih sejak maraknya permintaan untuk pasokan kayu, kertas, dan baru-baru ini, kelapa sawit.
Akibatnya, sebagian besar dari 50.000 hingga 60.000 kera yang tersisa tinggal di hutan yang rusak, menempatkan mereka pada konflik dengan manusia dan seringkali mematikan.
“Tapi survei kami menunjukkan bahwa pembunuhan orangutan juga terjadi jauh di dalam kawasan hutan, di mana orangutan diburu sama seperti spesies lainnya,” kata Meijaard. “Ini mungkin kenyataan yang sungguh tidak nyaman, namun tidak bisa kita abaikan lagi.”
The Nature Conservancy bersama 19 organisasi swasta lainnya, termasuk WWF dan Asosiasi Pemerhati dan Ahli Primata Indonesia, melakukan survei untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pembunuhan orangutan dan penyebab yang mendasarinya.
Mereka mewawancarai 6.983 orang dari 687 desa di tiga provinsi Kalimantan – di sisi Kalimantan Indonesia, yang juga termasuk Malaysia dan Brunei – antara bulan April 2008 dan September 2009.
Angka dari wawancara diekstrapolasi menjadi populasi pria berusia 15 tahun dan yang lebih tua, karena hanya 11 wanita yang dilaporkan membunuh orangutan. Ini menunjukkan bahwa setidaknya 750 kera telah tewas selama tahun sebelumnya.
Neil Makinuddin, manajer program The Nature Conservancy, mengatakan bahwa mereka terkejut dengan sedemikian banyaknya responden yang dilaporkan membunuh dan kemudian memakan orangutan – lebih dari setengah.
Beberapanya dikonsumsi setelah dibunuh karena memasuki lahan pertanian atau karena orang takut terhadap hewan tersebut. Lainnya secara langsung diburu untuk mendapatkan daging mereka.
Bagaimanapun juga, para penulis studi dengan cepat menekankan bahwa warga yang mengaku membunuh orangutan mengatakan bahwa mereka hanya melakukannya sekali atau dua kali selama hidup mereka.
“Orangutan bukan bagian dari gizi harian untuk makanan rakyat,” kata Meijaard, seorang penasihat senior untuk People and Nature Consulting International.
Juru bicara Kementerian Kehutanan Indonesia, Ahmad Fauzi Masyhud, mengatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan, yang digambarkan sebagai “bombastis.”
“Kami harus memeriksa kembali apakah itu benar atau tidak,” katanya. “Tapi terus terang saya meragukannya.”
Tapi Meijaard menghimbau saatnya untuk menghadapi fakta.
“Kami menggunakan metode ilmiah yang kuat untuk menilai dimensi sosial konservasi orangutan,” katanya. “Kecuali kita asumsikan bahwa sebagian besar responden survei berbohong, kita harus menerima isu perburuan sebagai sebuah kenyataan tidak nyaman yang perlu diatasi jika kita ingin menyelamatkan orangutan.”
Dia mengatakan bahwa dia sudah terlalu banyak melihat tengkorak, kulit dan potongan tangan orangutan, dan terlalu banyak mendengar langsung orang yang telah membunuh atau memakan orangutan; Mustahil untuk mempercayai bahwa pembunuhan hewan yang terancam punah itu tidak pernah terjadi.
Kredit: The Nature Conservancy
Jurnal: Erik Meijaard, Damayanti Buchori, Yokyok Hadiprakarsa, Sri Suci Utami-Atmoko, Anton Nurcahyo, Albertus Tjiu, Didik Prasetyo, Nardiyono, Lenny Christie, Marc Ancrenaz, Firman Abadi, I Nyoman Gede Antoni, Dedy Armayadi, Adi Dinato, Ella, Pajar Gumelar, Tito P. Indrawan, Kussaritano, Cecep Munajat, C. Wawan Puji Priyono, Yadi Purwanto, Dewi Puspitasari, M. Syukur Wahyu Putra, Abdi Rahmat, Harri Ramadani, Jim Sammy, Dedi Siswanto, Muhammad Syamsuri, Noviar Andayani, Huanhuan Wu, Jessie Anne Wells, Kerrie Mengersen. Quantifying Killing of Orangutans and Human-Orangutan Conflict in Kalimantan, Indonesia. PLoS ONE 6(11): e27491, 11 November 2011. DOI: 10.1371/journal.pone.0027491

02/11/11

Air Seni


"Dengan tingkat produksi tahunan global sebanyak triliunan liter, ini adalah teknologi yang dapat membantu mengubah dunia."Urin bisa menjadi bahan bakar yang melimpah untuk pembangkit listrik, demikian menurut para ilmuwan Inggris dalam studi yang pertama dari jenisnya. Para peneliti dari University of the West of England, Bristol, telah mendeskripsikan sebuah cara langsung dalam menghasilkan listrik dari urin dengan menggunakan Sel-sel Bahan Bakar Mikroba (MFC). 
Penelitian mereka dipublikasikan dalam jurnal terbaru Royal Society of Chemistry, Physical Chemistry Chemical Physics.
Tujuan tim riset termasuk menyelidiki apakah urin dapat menghasilkan listrik melalui MFC dan menghitung hasil energi dari urin ketika digunakan pada MFC. Perkiraan bahwa 6,4 trilyun liter urin diproduksi setiap tahunnya, mencetuskan gagasan untuk menyoroti urin sebagai sumber energi alternatif yang potensial, yang sejauh ini sering diabaikan.
Tiga MFC yang terbuat dari akrilik dengan 25ml ruang anoda dan katoda digunakan dalam percobaan studi ini. Elektroda anoda dan katoda dihubungkan melalui pompa kecil ke 1l botol penampung. Air urin ditambahkan dengan volume besar, berkisar antara 25ml hingga 300ml, ke dalam botol penampung sirkulasi-ulang, atau dengan volume kecil, 0.1ml hingga 10ml, yang disuntikkan langsung ke dalam lubang anoda. Urin yang digunakan masih segar atau paling lama satu minggu dari donasi dan sampel, di antara sumbangan per 400-500ml, diambil dari seorang relawan sehat dan memiliki pola makan yang normal serta tidak memiliki riwayat penyakit saluran kemih atau ginjal. Sebelum suntikan 25ml urin, MFC memproduksi 0,9 miliamper per meter persegi (mA/m²), yang meningkat menjadi 2,9 mA/m² setelah satu jam dari titik injeksi. Jumlah urine ini cukup untuk pembangkit energi yang terus-menerus selama tiga hari, di mana titik kinerja mulai meninggi dan kembali ke tingkat output daya yang diproduksi MFC sebelum injeksi.
Para ilmuwan menunjukkan bahwa penambahan 25ml air seni segar membutuhkan waktu tiga hari untuk dimanfaatkan di dalam satu MFC volume 25ml. Untuk tumpukan 10 MFC, sampel yang sama membutuhkan waktu depalan jam untuk dimanfaatkan. Berdasarkan produksi urin harian sebanyak 2,5L per orang, maka akan membutuhkan sekitar 300 MFC untuk memanfaatkan produksi harian rata-rata seorang manusia.
Tim riset di Bristol telah melakukan percobaan selama dua tahun dan menyatakan bahwa respon terhadap penambahan urin segar telah konsisten secara keseluruhan. Untuk MFC tunggal yang digunakan dalam penelitian ini, efisiensi konversi telah menunjukkan adanya hubungan terbalik dengan jumlah penambahan urin sebagai bahan bakar. Untuk volume sampai dengan 25ml penambahan air seni, efisiensi konversi langsung ke listrik berkisar antara 60 sampai 70 persen, sedangkan untuk volume lebih dari 700ml, efisiensinya berkisar antara 22 sampai 30 persen.
Peneliti utama Ioannis Ieropoulos mengatakan, “Dengan tingkat produksi tahunan global sebanyak triliunan liter, ini adalah teknologi yang dapat membantu mengubah dunia. Dampak dari ini bisa menjadi sangat besar, tidak hanya untuk industri pengolahan air limbah, tapi juga bagi masyarakat sebagai pergeseran paradigma dalam cara pandang terhadap limbah.”
Kredit: University of the West of England, Bristol
Jurnal: Ioannis Ieropoulos, John Greenman, Chris Melhuish. Urine utilisation by Microbial Fuel Cells; energy fuel for the future. Physical Chemistry Chemical Physics, 19 Oct 2011. DOI: 10.1039/C1CP23213D

24/10/11

Soal Ujian Nasional BiologiTahun 2008

Ujian sebentar lagi, siswa-siswi pasti pada sibuk mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian nasional dengan berbagai macam cara misalnya menanmbah jam belajar dirumah, mengikuti privat, mengikuti les, sampai dengan latihan mengerjakan soal-soal ujian yang telah lalu. Bagi siswa-siswi yang usaha kesana ke mari dan belum mendapatkan soal ujian tahun 2008 mata pelajaran biologi jangan kecewa saya akan menampilkan diblog saya yang sangat sederhana ini. Mudah-mudahan bermanfaat......

1.   
Beberapa cara penulisan ilmiah:
1. Terdiri dan dua kata bahasa Latin atau yang dilatinkan.
2. Kata pertama dimulai dengan huruf besar, kata kedua dimulai huruf kecil.
3. Penulisan kata pertama dengan kedua disambung.
4. Penulisan kata pertama dengan kedua tidak disambung.
5. Ditulis dengan cetak miring atau digarisbawahi secara terputus.
6. Nama penemunya, tidak boleh dicantumkan.
Cara penulisan binomial nomenklatur yang benar adalah ........
A.
1 - 2 - 3 - 5
B.
1 - 2 - 3 - 6
C.
1 - 2 - 4 - 5
D.
2 - 3 - 5 - 6
E.
2 - 4 - 5 - 6
Jawaban :
SMA/Ebtanas/Biologi/Tahun 2008
Penyelesaian :

2.   
Kelompok tumbuhan yang menunjukkan variasi individu dalam satu spesies terdapat pada........
A.
jambu, mangga, nanas
B.
kelapa, tomat, pinang
C.
terung, tomat, kentang
D.
mangga gadung, mangga manalagi, mangga golek
E.
jahe merah, lengkuas merah, kunyit putih
Jawaban :
SMA/Ebtanas/Biologi/Tahun 2008
Penyelesaian :

3.   
Pasangan yang tepat sesuai dengan peranan dan jenis Monera berikut adalah ........







A.
A
B.
B
C.
C
D.
D
E.
E
Jawaban :
SMA/Ebtanas/Biologi/Tahun 2008
Penyelesaian :



4.   
Perhatikan persamaan reaksi berikut ini:
C6H12O6 2 CH2H5OH + 2 CO2 + E
Reaksi di atas dilakukan oleh Saccharomyces sp pada keadaan ........
A.
aerob
B.
gelap
C.
anaerob
D.
aerasi baik
E.
banyak cahaya
Jawaban : C
SMA/Ebtanas/Biologi/Tahun 2008
Penyelesaian :

5.   
Berikut ini ciri-ciri organisme:
- Bersel satu atau banyak
- Memiliki hifa
- Inti bersifat eukariotik
- Reproduksi dengan spora
- Tidak berklorofil
Organisme yang memiliki ciri-ciri tersebut tergolong ........
A.
paku
B.
jamur
C.
lumut
D.
ganggang
E.
bakteri
Jawaban : B
SMA/Ebtanas/Biologi/Tahun 2008
Penyelesaian :

6.   
Perhatikan gambar reproduksi Coelenterata (Obelia sp): 








Keterangan yang tepat berdasarkan nomor secara berurutan pada skema adalah ........
A.
blastula, larva planula, koloni baru, dan zigot
B.
larva planula, blastula, koloni baru, dan zigot
C.
koloni baru, zigot, blastula, dan larva planula
D.
zigot, larva planula, koloni baru, dan blastula
E.
zigot, morula, larva planula, dan koloni baru
Jawaban :
SMA/Ebtanas/Biologi/Tahun 2008
Penyelesaian :

7.   
Kingdom Plantae terdiri dari: Bryophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta.
Ciri-ciri Bryophyta yang membedakannya dari Pteridophyta adalah ........
A.
mengalami pergiliran keturunan, sporanya lebih dari 2 macam
B.
berkembang biak dengan spora, fase sporofit lebih dominan
C.
akar, batang dan daun yang jelas, memiliki kumpulan sporangium
D.
gametofit berumur lebih panjang dari sporofit, belum memiliki pembuluh angkut
E.
mempunyai daun steril dan daun fertil, yang berfungsi untuk membuat spora
Jawaban :
SMA/Ebtanas/Biologi/Tahun 2008
Penyelesaian :

8.   
Suatu habitat diawali tumbuhnya organisme pioneer berupa lumut kerak. Lumut kerak melapukkan benda mati dan diuraikan oleh pengurai menjadi zat anorganik yang akan memperkaya unsur hara tanah sehingga benih yang jatuh pada tempat tersebut akan tumbuh subur. Setelah itu akan tumbuh rumput, dan pepohonan. Bersamaan dengan itu pula hewan mulai memasuki komunitas yang baru terbentuk dan akhirnya terbentuk ekosistem seimbang.
Berlatar belakang kasus tersebut peristiwa apa yang terjadi ........
A.
Aberasi primer
B.
Suksesi primer
C.
Suksesi sekunder
D.
Degradasi primer
E.
Degradasi sekunder
Jawaban :
SMA/Ebtanas/Biologi/Tahun 2008
Penyelesaian :

9.   
Berbagai kasus perubahan lingkungan melanda negara kita akhir-akhir ini antara lain:
1. Gempa dan tsunami melanda daerah Pangandaran, Cilacap, dan sekitarnya.
2. Banjir di Jakarta
3. Kabut panas dan hujan abu di Jawa Tengah
4. Gempa bumi di Yogyakarta dan sekitarnya
5. Kebakaran hutan sekunder
Bencana yang sepenuhnya terjadi akibat kelalaian manusia adalah ........
A.
1 dan 2
B.
1 dan 3
C.
2 dan 4
D.
2 dan 5
E.
4 dan 5
Jawaban :
SMA/Ebtanas/Biologi/Tahun 2008
Penyelesaian :

10.   
Berikut ini adalah bagian-bagian dari sel:
1. Mitokondria     4. Kloroplas
2. Sentriol            5. Dinding sel
3. Lisosom           6. Membran sel
Bagian-bagian sel yang terdapat pada sel hewan adalah ........
A.
1, 2, dan 5
B.
1, 3, dan 4
C.
2, 3, dan 4
D.
2, 3, dan 6
E.
3, 5, dan 6
Jawaban :
SMA/Ebtanas/Biologi/Tahun 2008

Soal Ujian Nasional


1.   
Kucing, anjing dan harimau memiliki kesamaan antara lain struktur gigi dan jenis makanannya. Oleh karena itu, hewan tersebut dikelompokkan dalam satu takson yang sama, yaitu ........
A.
Filum
B.
Kelas
C.
Ordo
D.
famili
E.
genus
Jawaban : C
SMA/Ebtanas/Biologi/Tahun 2007
Penyelesaian :

2.   
Berikut ini adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh virus yaitu ........
A.
Influenza dan flu burung
B.
cacar dan malaria
C.
cacar dan TBC
D.
demam berdarah dan malaria
E.
diare dan flu burung
Jawaban : A
SMA/Ebtanas/Biologi/Tahun 2007
Penyelesaian :

3.   
Perhatikan gambar di bawah ini! 



 





Bakteri yang menyebabkan penyakit kolera adalah nomor ........
A.
5
B.
4
C.
3
D.
2
E.
1
Jawaban : B
SMA/Ebtanas/Biologi/Tahun 2007
Penyelesaian :

Untuk mendapatkan file lengkapnya silahkan klik Download