Senin, 2 Januari 2012 - Membuat video tentang eksperimen ilmiah bukannya menulis presentasi membawa pada pembelajaran yang lebih baik dan pemahaman yang lebih jelas mengenai konsep di balik eksperimen menurut para pendidik sains di Australia. Menulis dalam International Journal of Innovation and Learning, para peneliti menjelaskan bagaimana persiapan dan latihan produksi video juga membantu belajar.
Geoff Hilton dari Sekolah Tinggi Pendidikan Universitas Queensland di Brisbane meminta dua kelompok siswa kelas 1 SMP (satu kelas dengan 21 siswa, satu lagi 22) dengan kemampuan campuran dan gender campuran menyelesaikan sebuah penyelidikan sains. Satu kelompok diminta merekam temuan mereka dalam bentuk tertulis untuk menghasilkan sebuah poster sains dalam bagian akhir tugas mereka. Kelompok kedua diminta membuat video. Hilton menemukan kalau penyelesaian kedua tipe tugas ini ketika eksperimen sains diselesaikan, muncul dari siswa sejumlah perilaku berbeda yang mempengaruhi belajar mereka.
Sementara banyak pendidik di dunia menjelajahi teknologi mutakhir, banyak tugas masih tersisa untuk dilakukan untuk menjelajahi bagaimana teknologi digital yang demikian berkembang dapat meningkatkan pendidikan dan begitu pula pembelajaran. Video digital dapat meningkatkan pembelajaran, khususnya dengan membuat siswa mampu menangkap sifat aktif, eksperimental, dan visual dari sains. Namun pendapat ini menuntut pertanyaan apakah video akan meningkatkan belajar ketika dibandingkan dengan pendekatan yang lebih konvensional.
Para siswa diminta melakukan sebuah eksperimen dengan sebuah neraca. Tiap kelompok kemudian memakai poster dan produksi video mereka untuk menjelaskan pada siswa kelas 5 SD konsep yang telah mereka pelajari. Siswa dari kedua kelompok direkam dengan video ketika mereka melakukan eksperimen dan saat menyiapkan produksi akhirnya. Mereka juga semuanya diwawancara sebelum dan setelah tiap tahap eksperimen.
Kesaradaran dari audiens target, siswa kelas 5 SD, adalah aspek yang paling penting dari belajar untuk produser video, kata Hilton. Ia menyarankan kalau belajar tinggi terjadi sebagian karena elemen persiapan dari membuat video. Para pembuat poster, tunjukkan, membuat referensi sangat terbatas pada audiens target.
“Inovasi teknologi pendidikan seperti produksi video dalam kelas, dikombinasikan dengan pedagogi guru yang sesuai, dapat meningkatkan kemampuan belajar sains siswa,” simpul Hilton.
Sumber berita:
Referensi jurnal:
Hilton, G. 2011. Rehearsing for an Audience: Students Learning Science Through Video Production. International Journal of Innovation and Learning (IJIL), Volume 9 – Issue 3 – 2011, pp.311 – 324 DOI: 10.1504/IJIL.2011.039346
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon masukannya..