Minggu, 29 Juli 2012
- Mark Collard, seorang profesor arkeologi daru Universitas Simon
Fraser akan membahas tentang dampak perubahan iklim pada evolusi manusia
pada science fair terbesar di dunia.
Konferensi
American Association for the Advancement of Science (AAAS) 2012
berjalan tanggal 16 hingga 20 Februari di Vancouver Convention Centre.
Collard akan memberi ceramah berjudul Environmental drivers of technological evolution in small-scale populations pada seminar berjudul Climate Change and Human Evolution: Problems and Prospects.
Collard
berpendapat, “kita perlu lebih memahami jalan iklim dan variabel
lingkungan terkait berpengaruh pada masyarakat berskala kecil yang ada
dalam sejarah sebelum kita dapat secara akurat melacak pengaruh
perubahan iklim pada evolusi manusia.”
Sebagai
direktur program Human Evolutionary Studies SFU, Collard juga
menyajikan data yang dianalisis tim penelitiannya. Penelitian mereka
menunjukkan variasi lingkungan secara signifikan mempengaruhi jumlah dan
variasi alat pengumpul makanan yang dibuat para pemburu pengumpul.
“Pola
dasarnya,” jelas Collard, “adalah orang yang hidup dalam lingkungan
keras dan beresiko, seperti di Artik, menghasilkan dan memakai banyak
alat yang lebih kompleks daripada orang yang hidup di lingkungan yang
kurang keras dan kurang beresiko seperti hutan rimba tropis. Alat
pengumpul makanan menyusun sejumlah besar catatan arkeologi awal. Jadi
temuan kami memberi kita jalan melacak dampak perubahan iklim pada
evolusi manusia.”
Collard dapat menghubungkan temuannya dengan pemikiran sekarang mengenai dampak perubahan iklim pada penyebaran manusia modern
secara global dan evolusi kebudayaan mereka pada beberapa ratus ribu
tahun terakhir. Spesies kita, Homo sapiens, berevolusi dalam periode
waktu tersebut.
Sebagai peserta diskusi dalam seminar lain, Constructing a Human World Fit for Nature,
Collard akan mencari tema umum dalam presentasi keenam pembicara.
Mereka akan mengkaji penelitian dibalik konundrum evolusioner yang
menjadi tema pusat seminar ini.
Konundrumnya
– sementara evolusi memungkinkan manusia purba beradaptasi dengan baik
pada beragam niche ekologi, manusia modern sekarang mengubah ekosistem
lokal dan iklim global dalam eksistensi mereka.
Sumber berita: