Kamis, 5 April 2012 - Pernyataan kalau kepribadian seseorang memiliki dominasi
otak kiri atau otak kanan adalah mitos. Kenyataannya kedua belahan berperan dan
saling ketergantungan.
Mitos
ini mengatakan kalau seseorang dengan otak kanan umumnya kreatif, intuitif,
berseni, sementara orang otak kiri cenderung pemecah masalah, lebih linier, dan
logis. Mitos ini lahir dari sains murni, namun teknologi pencitraan modern
telah menunjukkan kalau otak lebih saling fleksibel dari pada yang diduga
sebelumnya.
Mitos
ini mungkin berasal dari tahun 1800an, ketika para ilmuan menemukan kalau
sebuah cedera pada satu sisi otak sering menyebabkan hilangnya kemampuan
tertentu. Sebagai contoh, kemampuan spasial terlihat berada di sisi kanan otak,
sementara bahasa ada di kiri. Mitos ini makin
kuat di tahun 1960an, ketika para ilmuan mempelajari pasien epilepsi yang
dibedah untuk memotong hubungan antara kedua belahan otak. Para peneliti
menunjukkan kalau ketika kedua belahan tersebut tidak dapat berkomunikasi,
kedua belahan otak dapat tidak sadar mengenai eksistensi satu sama lain – dan
bahkan merespon berbeda pada rangsangan. Sebagai contoh, ketika seorang pasien
ditanya apa yang ingin ia lakukan, otak kirinya mengatakan “tukang kayu”
sementara otak kanan mengatakan “pembalap”.
Namun
lebih baru ini, teknologi pindai otak mengungkapkan kalau peran belahan otak
tidak begitu sederhana seperti diduga. Kedua belahan otak faktanya saling
menggantikan. Sebagai contoh, pengolahan bahasa, pernah dipercaya kalau hanya
dominasi otak kiri, namun sekarang diketahui terjadi di dua belahan otak: sisi
kiri mengolah tata bahasa dan pengejaan sementara kanan mengolah intonasi.
Begitu juga, eksperimen menunjukkan kalau belahan kanan tidak bekerja dalam
isolasi dalam kemampuan spasial: otak kanan tampaknya berhubungan dengan naluri
keruangan yang umum, sementara otak kiri berurusan dengan benda di lokasi
tertentu.
Apa
yang benar adalah kalau sisi kanan otak mengendalikan sisi kiri tubuh dan
sebaliknya. Ini artinya, cedera di sisi kiri otak (seperti stroke otak kiri)
dapat menyebabkan kerusakan pada belahan kanan tubuh (misalnya lumpuh kaki
kanan).
Sumber : http://www.faktailmiah.com/2012/04/05/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon masukannya..